Mengenal Ngaben, Tradisi Pembakaran Mayat di Bali, Begini Urutannya

1 week ago
Wisatawan mengabadikan prosesi pembakaran peti berbentuk lembu yang berisi jenazah Raja Pemecutan XI Anak Agung Ngurah Manik Parasara saat upacara ngaben di Denpasar, Bali, Jumat 21 Januari 2022. Upacara ngaben Raja Pemecutan XI yang merupakan upacara berskala besar tersebut disaksikan ribuan warga dan wisatawan. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo Wisatawan mengabadikan prosesi pembakaran peti berbentuk lembu yang berisi jenazah Raja Pemecutan XI Anak Agung Ngurah Manik Parasara saat upacara ngaben di Denpasar, Bali, Jumat 21 Januari 2022. Upacara ngaben Raja Pemecutan XI yang merupakan upacara berskala besar tersebut disaksikan ribuan warga dan wisatawan. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, JakartaUpacara Ngaben menjadi bagian dalam upacara Pitra Yajna. Ngaben berasal dari bahasa Bali dari asal kata api yang mendapat prefiks nasal “ng” dan sufiks “an” sehingga digabungkan menjadi ngapian. Lalu, kata tersebut mengalami sandi sehingga menjadi ngapen. Sebab, terjadi perubahan bunyi konsonan “p” menjadi “b” menurut hukum perubahan bunyi bahwa p, b, m, w (rumpun huruf bilabial) sehingga kata ngapen berubah menjadi ngaben. 

Mengutip Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya, Ngaben dapat diartikan sebagai menuju api. Menurut ajaran agama Hindu, api berarti lambang kekuatan Dewa Brahma sehingga Ngaben memiliki arti jalan menuju Brahma. Ngaben diadakan masyarakat Bali memiliki tujuan tujuan, yaitu untuk melepaskan atma dari unsur Panca Maha Butha dan mengantarkan sang atman menuju alam Brahman atau alam ketuhanan.

Upacara Ngaben dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sawa wadana, asti wadana, dan swasta. Perbedaan ketiga jenis ngaben tersebut terletak dalam pengawak (kayu cendana). Pertama,  sawa wadana merupakan jenis Ngaben ketika ada mayat (sawa) orang yang baru meninggal sebagai pengawak.

Kedua, asti wadana adalah upacara Ngaben menggunakan tulang belulang orang yang sudah lama meninggal dan sudah lama dikuburkan. Tulang belulang tersebut diangkat dari kuburan dan tulang belulang yang tersisa itu dijadikan sebagai pengawak. Ketiga, swasta adalah upacara Ngaben yang tidak ditemukan jenazahnya, pangawak-nya menggunakan simbol dalam bentuk daun alang- alang.

Di sisi lain, berdasarkan lontar Sundarigama, Ngaben dapat dibedakan menjadi lima tingkatan atau disebut dengan Panca Wikrama. Lima jenis Ngaben dalam lontar ini dari paling utama sampai paling sederhana, yaitu sawa prateka, sawa wedana, pranawa, Ngaben swasta, dan Ngaben mitra yajna.

Dari penjelasan tersebut, Ngaben dapat diartikan sebagai upacara pembakaran jenazah yang disertai dengan sarana banten, dipimpin oleh yajamana (Pandita), dilaksanakan oleh manggala upacara (keturunan) yang akan di-aben, baik Ngaben dilaksanakan dengan ngwangun maupun mapranawa. Lantas, bagaimana cara melakukan tata cara pelaksanaan upacara Ngaben secara umum?

Secara umum, tata cara pelaksanaan upacara Ngaben melalui beberapa langkah. Merujuk siat.ung.ac.id, upacara Ngaben dilakukan diawali dengan dibersihkannya sawa (jenazah) terlebih dahulu. Barulah, dilanjutkan dengan Ngeringkes, seluruh sanak saudaranya, anak, dan cucu melakukan maktiang (sembahyang) pada jenazah. Lalu, jenazah di naikkan ke Bale Paga atau tempat pengusungan jenazah dan berjalan menuju setra (makam). Setelah sampai di setra mayat ditempatkan pada tempat yang telah disediakan dan dipercikan tirtha (daun alang-alang). 

Setelah itu, melakukan Ngayaban Banten yang diletakkan di dada berupa daksina. Kemudian, mengadakan pembakaran jenazah. Langkah berikutnya, tulang yang telah dibakar, diambil dan dibersihkan, lalu disimpan pada kain putih.

Selanjutnya, tulang tersebut di uyeg atau dihancurkan dan dimasukkan ke dalam Nyuh Gading atau kelapa muda. Langkah terakhir dari rangkaian proses upacara Ngaben adalah Nganyut di laut atau disungai yang besar. Namun, tidak semua orang di Bali melakukan Ngaben lantaran mengingat biayanya yang tidak murah sehingga hanya dilakukan orang-orang tertentu saja. 

Pilihan Editor: Suasana Khidmat dalam Upacara Ngaben Raja Pamecutan XI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Turis Australia Teriaki Polisi di Bali, Kesal Tak Mau Pakai Helm

1 hari lalu

Turis Australia Teriaki Polisi di Bali, Kesal Tak Mau Pakai Helm

Seorang turis asal Australia tertangkap kamera sedang berdebat dengan polisi di Bali. Ia tak terima karena ditilang saat berkendara tak pakai helm.


Duta Besar Lyudmila Vorobieva Tanggapi soal Turis Rusia Berulah di Bali

1 hari lalu

Duta Besar Lyudmila Vorobieva Tanggapi soal Turis Rusia Berulah di Bali

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menanggapi soal turis dari negaranya, yang menurut beberapa laporan, bermasalah dan terlibat berbagai kasus di Bali.


Sejarah Letusan Gunung Agung dan Karakteristik Letusannya

1 hari lalu

Sejarah Letusan Gunung Agung dan Karakteristik Letusannya

Sejak tahun 1800, terdapat empat kali letusan Gunung Agung Bali selain letusan tahun 1963. Letusan terbaru adalah tahun 2017 hingga 2018.


Letusan Dahsyat Gunung Agung 60 Tahun Lalu, Ribuan Orang Meninggal Dunia

1 hari lalu

Letusan Dahsyat Gunung Agung 60 Tahun Lalu, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tepat pada 17 Maret 1963, Gunung Agung di Bali meletus dahsyat.


20 Kosakata Bahasa Bali Sehari-hari Beserta Artinya

1 hari lalu

20 Kosakata Bahasa Bali Sehari-hari Beserta Artinya

Ketika berkunjug ke Bali, belajar mengenai budayanya bisa menjadi pilihan yang menarik, salah satunya belajar Bahasa Bali yang digunakan sehari-hari.


Hard Rock Cafe Jakarta di Pacific Place Segera Tutup, Manajer: Pasti akan Ada Lagi

2 hari lalu

Hard Rock Cafe Jakarta di Pacific Place Segera Tutup, Manajer: Pasti akan Ada Lagi

Hard Rock Cafe Jakarta di Mal Pacific Place akan ditutup mulai 31 Maret 2023. Kafe asal London, Inggris ini dipastikan akan beroperasi lagi di Jakarta


Langkah Sandiaga Uno Tangani Turis Asing di Bali

2 hari lalu

Langkah Sandiaga Uno Tangani Turis Asing di Bali

Sejumlah turis asing atau WNA diduga bekerja secara ilegal di Bali dan kerap mlanggar aturan lalu lintas.


Hari Raya Nyepi di Bali Bertepatan dengan Ramadhan, Ini Hasil Kesepakatannya

3 hari lalu

Hari Raya Nyepi di Bali Bertepatan dengan Ramadhan, Ini Hasil Kesepakatannya

PHDI dan majelis lintas agama menyepakati pedoman pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang bersamaan dengan hari pertama Ramadhan pada 22 Maret


Jokowi Resmikan Kompleks Pura Agung Besakih, Apa Keistimewaan Pura Ini?

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Kompleks Pura Agung Besakih, Apa Keistimewaan Pura Ini?

Jokowi meresmikan kompleks Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem Bali. Apa keistimewaan tempat peribadatan umat Hindu ini?


Dinas Pariwisata Bali Jelaskan Dasar Regulasi Larangan Turis Asing Sewa Motor

3 hari lalu

Dinas Pariwisata Bali Jelaskan Dasar Regulasi Larangan Turis Asing Sewa Motor

Kebijakan ini mencuat sejak marak dan viralnya turis asing yang melanggar aturan lalu lintas.


More
Source Travel